Wednesday, 19 September 2012

Pemeliharaan Larva

       Lingkungan Pemeliharaan
       Pemeliharaan larva dimulai dengan penebaran larva ke dalam bak pemeliharaan, dengan padat tebar yang digunakan di PT. Suri Tani Pemuka (STP), Singaraja - Bali yaitu 11.000 - 15.000 ekor / ton air. Bak yang digunakan untuk masa pemeliharaan hari ke- 0 (D0) sampai hari ke- 15 (D15) berupa bak berbentuk persegi panjang dengan ukuran :
  • Panjang: 5 m
  • Lebar: 2 m
  • Volume: 15 m³ / 15 ton
Adapun kualitas air yang baik untuk pemeliharaan larva kakap putih (Lates Calcarifer) yaitu sebagai berikut :
  • Suhu: 30˚ - 33˚ C
  • Salinitas: 30 - 34 ppt
  • Oksigen terlarut: 5 - 7 mg / liter
  • pH: 7 - 8,5
       Pemberian pakan
       Pakan mulai diberikan pada hari ke- 2 (D2), karena hari ke- 0 (D0) dan hari ke- 1 (D1) larva mempunyai cadangan makanan dari sisa cangkang telurnya, adapun pakan yang diberikan pada larva ikan Kakap Putih (Lates Calcarifer) yaitu sebagai berikut :
a.    Algae (Nannochloropsis Oculata)
       Nannochloropsis diberikan pada hari ke- 2 (D2) hingga hari ke- 15 (D15), dengan dosis ½ ton / hari atau sekitar 300.000 - 500.000 sel / ml. Berikut ini langkah-langkah menghitung kepadatan Nannochloropsis :
Alat
  •     Mikroskop
  •     Pipet dan tabung reaksi kecil
  •     Haemocytometer
  •     Counter dan alat tulis
Bahan
  •     Sample Nannochloropsis
Langkah kerja
  1. Ambil sample, tampung pada tabung reaksi.
  2. Lihat sample dengan menggunakan mikroskop (1 - 3 tetes).
  3. Didalamnya ada 25 kotak besar (volume setiap kotak 104mm3), didalam setiap kotak besar ada 16 kotak kecil, hitung yang ada didalam kotak kecil tersebut.
  4. Setelah didapat hasil, maka hitung menggunakan rumus berikut : Hasil X 25 X 104
b.    Rotifer (Brachionus Sp.)
       Rotifer diberikan setelah larva berumur 2 hari (D2) hingga berumur 15 hari (D15), dengan dosis 2 ind / ml untuk hari awal pemberian, kemudian berikutnya naik 2 ind / hari. Cara menghitung rotifer dapat dilakukan menggunakan pipet 1 ml dan dilihat dengan Lup pembesar 10X.

c.    Artemia
       Artemia diberikan setelah larva berumur 10 hari (D10) hingga larva berukuran 1,5 cm, dengan dosis 30 ind / ml utuk hari awal bemberian, kemudian berikutnya naik 10 ind / hari. Cara menfhitung artemia yaitu dengan menggunakan rumus:  (Volume air X Dosis)/(200.ooo ind)
Keterangan : 200.000 ind adalah hasil percobaan yang pernah dilakukan di PT. Suri Tani Pemuka (STP), Singaraja - Bali. Yaitu, 1 gr Artemia = 200.000 ind

d.    Pakan Buatan
       Pakan buatan (Pellet) mulai digunakan pada hari ke- 9 (D9), dengan dosis bervariasi sesuai dengan ukuran dan bobot larva, dosis yang digunakan seuai bobot seperti pada tabel 2. sedangkan dosis sesuai bukaan mulut terdapat pada tabel 3.

Table 2. Dosis pakan sesuai bobot
No.    Ukuran    Bobot    Dosis
1.    1 cm    0,018 gr    15%
2.    1,5 cm    0,045 gr    10%
3.    2 cm    0,085 gr    8%
4.    2,5 cm    0,21 gr    6%
5.    3 cm    0,37 gr    5%
6.    3,5 cm    0,67 gr    4%
7.    4 cm    0,91 gr    2%
   
               
Tabel 3. Dosis sesuai dengan bukaan mulut ikan
No    Umur    Ukuran Pellet
1.    D9 – D 16    100 – 200 mikron
2.    D17 – D20    200 – 300 mikron
3.    D21 – D25    200 – 400 mikron
4.    D26 – D30    300 – 600 mikron
5.    D31 – D36    500 – 800 mikron
6.    D37 – D40    1 – 1,4 mm
7.    D41 – D50    1,4 – 1,5 mm
8.    D51 – D60    2,2 – 3 mm

        
       Pengolaan Air
       Pengolaan air dapat dilakukan dengan pergantian air, yang  mulai dilakukan pada hari ke- 9 (D9). Pergantian air untuk larva berumur 9 hari (D9) sampai ukur 15 hari (D15) adalan 10 - 15% setiap hari.
Pergantian air ini terus ditingkatkan yaitu 30 - 50% setiap hari untuk larva berumur 16 hari (D16) sampai umur 30 hari (D30), dan setelah 30 hari pergantian air dapat dilakukan hingga 80% setiap hari.

       Penggolongan Ukuran (Grading)
       Grading adalah hal mutlak yang harus dilakukan pada pemeliharaan larva kakap putih (Lates Calcarifer) karena ikan ini memiliki sifat kanibal yang cukup tinggi terutama jika terdapat perbedaan ukuran yang muncolok.
Chan (1982) mengatakan bahwa ikan-ikan yang lebih besar akan memangsa ikan yang lebih kecil, ketidak seragaman ukuran mulai sejak larva berukuran 15 hari (D15) karena adanya pertumbuhan ikan yang terlalu cepat atau sangat lambat, grading pertama dapat dilakukan pada saat larva berumur 16 hari (D16).
Alat dan Bahan yang Digunakan.
Alat
  •     Bak pemeliharaan yang sudah disiapkan
  •     Jaring
  •     Scop-net
  •     Gayung
  •     Alat Gradingan
  •     Baskom
  •     Wadah (Jaring Happa) yang sudah disiapkan
Bahan
  •     Air
  •     Larva ikan Kakap Putih (Lates Calcarifer)
Langkah kerja
  1. Adapun langkah-langkah grading yaitu sebagai berikut :
  2. Air disurutkan hingga hanya setinggi ± 30 cm
  3. Giring ikan menggunakan jaring dan tangkap dengan menggunakan scop-net, lalu tampung dalam baskom
  4. Diangkut menuju jaring happa yang sudah disiapkan, lalu masikkuan ikan kea lat gradingan 
  5. Ikan yang berukuran kecil akan lolos melalui lubang alat gradingan tersebut, sedangkan ikan-ikan yang berukuran lebih besar akan tertahan didalamnya yang akan dimasikkan ke wadah tersendiri terpisah dari ikan-ikan kecil
  6. Tebar kembali ikan ke bak pemeliharaan yang sudah disiapkan. Adapun bak pemeliharaan yang digunakan untuk ikan yang sudah melewati grading pertama yaitu berukuran :
  •      Panjang: 5 m
  •      Lebar: 4 m
  •      Tinggi: 1,5 m
  •      Volume: 30 m3 / 30 ton
Grading selanjutnya dapat dilakukan apabila ukuran ikan sudah terlihat variatif kembali.

No comments:

Post a Comment